BANJARMASIN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyasar generasi muda dalam upaya membangun budaya anti-fraud dan memperkuat tata kelola sektor keuangan melalui program Student Integrity Campaign (In Camp).
Acara ini berlangsung di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) dan diikuti ratusan mahasiswa, baik secara luring maupun daring, sebagai bagian dari roadshow OJK di berbagai daerah.
“Audit internal sekarang lebih kepada pencarian ruang perbaikan, bukan mencari kesalahan,” kata Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena, belum lama ini.
Sophia menegaskan bahwa fungsi audit OJK kini mencakup advisory dan foresight sebagai penguatan strategi manajemen risiko di tengah tantangan digital.
Ia juga mengingatkan perlunya kesadaran terhadap risiko serangan siber yang semakin meningkat pada sistem keuangan digital.
Menurutnya, governansi menjadi fondasi penting dalam pengembangan teknologi berbasis AI dan machine learning.
Kegiatan dihadiri oleh tokoh akademisi dan regulator, termasuk Dekan FEB ULM Prof. Dr. Ahmad Yunani, Komite Etik OJK Prof. Niki Lukviarman, dan Kepala OJK Kalimantan Selatan Agus Maiyo.
Sophia menilai pentingnya integritas sebagai fondasi karakter generasi muda yang kelak akan masuk ke dunia profesional.
Prof. Ahmad Yunani turut mengajak mahasiswa agar mengimplementasikan nilai etika dan akuntabilitas dalam kehidupan sehari-hari.
“Semangat antikorupsi dan transparansi harus dibangun sejak di bangku kuliah,” tandas Sophia. (Red/Adv)