Mahasiswa UPR Dapat Wawasan Sawit Langsung dari Industri

banner 468x60

PALANGKARAYA – Dunia perkuliahan dan industri kelapa sawit bersua dalam satu ruang diskusi ilmiah. Beberapa waktu lalu, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya (UPR) mengikuti kuliah umum bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Tengah, membahas dinamika industri sawit dan tantangannya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.

Kuliah umum yang digelar di Aula Rahan UPR tersebut mengusung pendekatan edukatif berbasis data dan teknologi. Mahasiswa diajak memahami kontribusi strategis kelapa sawit tidak hanya sebagai komoditas ekonomi, tapi juga sebagai isu lintas sektor yang mencakup lingkungan, sosial, dan kebijakan publik.

Wakil Rektor II Bidang Umum dan Keuangan UPR, Drs. Darmae Nasir, M.Si., M.A., Ph.D., yang hadir mewakili Rektor UPR, menekankan pentingnya literasi sawit di kalangan generasi muda. Ia mengajak mahasiswa untuk menghapus dikotomi antara industri dan lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Mari kita hilangkan dikotomi antara lingkungan dan industri, dan mulai mengedepankan pendekatan solusi yang berbasis pada sains dan teknologi serta nilai-nilai keberlanjutan,” ujarnya, Kamis (19/06/2025).

Darmae menjelaskan bahwa pemahaman utuh mengenai industri sawit akan memperkuat kapasitas mahasiswa dalam melihat persoalan secara lebih objektif dan multidimensional, bukan sekadar mengikuti narasi populer.

Menurutnya, Kalimantan Tengah sebagai salah satu lumbung sawit nasional membutuhkan SDM unggul yang memahami konteks lokal dan tantangan global.

Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Pertanian UPR, Prof. Dr. Ir. Wahyudi, MP., IPU., menyebut kuliah umum ini sebagai jembatan antara dunia kampus dan dunia industri. Keterlibatan GAPKI dinilai sebagai langkah nyata mendekatkan mahasiswa dengan praktik lapangan.

“Dengan keterlibatan langsung pelaku industri, mahasiswa mendapatkan gambaran realistis tentang dunia kerja,” kata Wahyudi.

Ia menambahkan bahwa interaksi seperti ini tidak hanya mendukung pemahaman mahasiswa, tetapi juga mengakselerasi pencapaian indikator kinerja kampus, sekaligus menyiapkan lulusan agar adaptif di dunia profesional.

“Adanya kuliah umum ini merupakan wujud partisipasi GAPKI di dalam dunia kampus, khususnya di Perguruan Tinggi UPR. Kita berharap ke depan adanya kerja sama-kerja sama yang lain terbangun,” tandas Wahyudi. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait