PALANGKARAYA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Tengah menggelar Rapat Koordinasi Satgas PASTI Daerah Semester I Tahun 2025 sebagai upaya meningkatkan perlindungan masyarakat dari maraknya aktivitas keuangan ilegal, Selasa (17/06/2025).
Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Gubernur Kalteng, Forkopimda, serta unsur dari berbagai instansi yang tergabung dalam Satgas PASTI Daerah.
Dalam laporannya, Kepala OJK Kalteng, Primandanu Febriyan Aziz, menyampaikan peningkatan tren laporan masyarakat terkait penipuan berbasis digital yang semakin kompleks dan merugikan.
“Fakta ini menunjukkan perlunya langkah bersama dalam mengedukasi dan melindungi masyarakat,” ujarnya.
Satgas PASTI mencatat lebih dari seribu entitas pinjaman ilegal dan ratusan investasi bodong diberantas selama lima bulan terakhir secara nasional.
IASC, sebagai pusat aduan nasional, juga memperlihatkan peran penting dengan ratusan ribu laporan yang direspons secara aktif, dan dana korban yang berhasil diblokir mencapai ratusan miliar rupiah.
Di Kalimantan Tengah sendiri, 67 laporan masuk ke Satgas, sebagian besar didominasi oleh ASN sebagai korban, yang menjadi perhatian serius pemerintah daerah.
Gubernur H. Agustiar Sabran menyampaikan pentingnya program pencegahan yang menyasar akar persoalan, yakni rendahnya literasi keuangan di kalangan masyarakat umum.
Ia juga mendorong instansi untuk menggencarkan sosialisasi melalui media digital dan langsung ke lapangan sebagai langkah nyata.
“Edukasi adalah senjata utama melawan jebakan keuangan ilegal,” tandas Agustiar. (Red/Adv)
