BUNTOK – Pemerintah Kabupaten Barito Selatan (Barsel) merespons cepat keluhan masyarakat terkait kondisi rusak parah pada ruas Jalan Pararapak, yang menjadi bagian penting jalur penghubung Palangka Raya–Buntok. Kerusakan yang cukup parah membuat jalan ini sulit dilalui dan menimbulkan keresahan di kalangan pengguna jalan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Barsel sekaligus Pelaksana Harian Sekretaris Daerah, Ita Minarni, langsung memerintahkan tim teknis turun ke lapangan guna mengecek kondisi terkini jalan tersebut. Pihaknya menegaskan tidak tinggal diam dan terus mendorong percepatan penanganan kerusakan jalan tersebut.
“Sudah banyak pengendara yang mengeluhkan susahnya melintas di jalan ini. Terutama sopir truk dan travel, mereka harus antre lama karena lubang besar dan kondisi yang membahayakan,” terang Ita, Kamis (12/06/2025).
Hasil tinjauan lapangan menunjukkan kerusakan jalan disebabkan oleh banjir beberapa waktu lalu yang merusak permukaan jalan dan meninggalkan lubang besar serta genangan air. Upaya perbaikan sementara dengan penimbunan telah dilakukan, namun tidak cukup efektif karena perubahan cuaca yang ekstrem.
Pemerintah Kabupaten Barsel telah menyampaikan laporan resmi kepada Dinas PUPR Provinsi Kalimantan Tengah, mengingat status jalan tersebut merupakan bagian dari jaringan jalan lintas provinsi, yang penanganannya menjadi wewenang pemerintah provinsi.
Ita menegaskan, pihaknya telah melakukan koordinasi intensif dengan Dinas PUPR Kalteng dan berharap ada tindak lanjut dalam waktu dekat. Namun, apabila belum mendapat tanggapan, Pemkab Barsel meminta izin untuk melakukan penanganan darurat secara mandiri.
Menurutnya, keselamatan pengguna jalan adalah hal utama yang tidak bisa ditunda. Pemerintah daerah tidak ingin menunggu terlalu lama hingga korban jatuh akibat kondisi jalan yang membahayakan.
Dinas PUPR Barsel disebut telah menyiapkan skenario penanganan sementara guna memastikan mobilitas masyarakat tetap lancar, terutama pengguna jalan dari dan menuju Palangka Raya, yang kerap melintasi jalur ini setiap hari.
“Ini soal kepentingan umum. Kami tidak ingin pengguna jalan terus dirugikan akibat lambatnya penanganan,” lanjut Ita.
Ia pun berharap agar upaya koordinasi dengan pihak provinsi segera membuahkan hasil nyata dalam bentuk perbaikan menyeluruh, agar tidak hanya bersifat sementara dan bisa menjamin keamanan pengguna jalan dalam jangka panjang.
“Yang penting sekarang jalan bisa dilewati dulu, masyarakat kasihan kalau terus-terusan terhambat,” tandas Ita. (Red/Adv)