PALANGKARAYA – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Tengah merilis data terbaru inflasi Maret 2025, di mana secara year-on-year inflasi mencapai 1,33 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37.
“Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran,” kata Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti dalam rilis Berita Resmi Statistik (BRS) yang digelar Selasa (08/04/2025).
Ia memaparkan bahwa Kabupaten Sukamara mencatatkan angka inflasi tertinggi sebesar 2,27 persen dengan IHK 109,52. Sebaliknya, angka inflasi terendah berada di Sampit, sebesar 0,93 persen dengan IHK 106,26.
Beberapa sektor pengeluaran yang mendorong inflasi tertinggi antara lain kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,28 persen, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,90 persen.
“Kelompok pendidikan juga mencatat inflasi sebesar 2,23 persen, sementara pakaian dan alas kaki mengalami kenaikan 1,98 persen, serta kelompok kesehatan sebesar 1,92 persen,” sebut Agnes.
Kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tercatat naik 1,91 persen, diikuti oleh kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,09 persen dan kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar 0,62 persen.
Sebaliknya, beberapa kelompok mengalami penurunan indeks, seperti kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun hingga 4,32 persen. Transportasi juga mengalami deflasi sebesar 0,50 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, serta jasa keuangan turun 0,13 persen.
“Tingkat inflasi month-to-month (m-to-m) Kalimantan Tengah pada Maret 2025 mencapai 1,71 persen, sedangkan year-to-date (y-to-d) sebesar 0,68 persen,” tandas Agnes. (Red/Adv)