Kerusakan Jalan Hambat Ekonomi Warga, DPRD Seruyan Soroti Lambatnya Solusi dari Pemda

FOTO Ist.: Anggota DPRD Seruyan Stefani Berliana Magdalena
banner 468x60

Kuala Pembuang – Infrastruktur jalan di dapil 3 Kabupaten Seruyan saat ini berada dalam kondisi memprihatinkan. Warga tidak lagi menunggu tindakan dari pemerintah dan memilih mengambil langkah perbaikan secara swadaya agar roda perekonomian tidak berhenti total.

Anggota DPRD Seruyan Fraksi Partai Golkar, Stefani Berliana Magdalena menyampaikan bahwa masyarakat sudah berulang kali melakukan perbaikan jalan dengan gotong royong sebagai bentuk respons atas lambannya penanganan dari pihak terkait.

“Inisiatif perbaikan ini murni lahir dari kepedulian masyarakat. Mereka sadar bahwa jika menunggu terlalu lama, roda ekonomi bisa terhenti,” ujar Stefani saat diwawancarai di Kuala Pembuang, baru-baru ini.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, kerusakan jalan ini telah berdampak langsung terhadap distribusi hasil panen sawit milik warga. Keterlambatan pengiriman menyebabkan sawit cepat membusuk, sehingga harga jual menjadi sangat rendah bahkan tidak layak konsumsi.

“Buah sawit dari kebun masyarakat, kalau terkendala di jalan, buah yang harusnya fresh sampai ke tujuan jadi busuk atau rusak,” jelasnya.

Wilayah B3 arah Rantau Pulut di Kecamatan Seruyan Tengah menjadi salah satu lokasi yang diperbaiki warga secara swadaya. Stefani menegaskan bahwa langkah ini terpaksa diambil meskipun wewenangnya berada pada pemerintah provinsi.

“Bukan maksud kita melangkahi kebijakan provinsi, tetapi jika dibiarkan terlalu lama, masyarakat akan semakin kesulitan. Oleh karena itu, gotong royong menjadi solusi sementara untuk memperbaiki jalan,” kata Stefani.

Ia juga mengkritisi pemberitaan media yang dianggap lebih suka menampilkan sisi negatif. Menurutnya, upaya masyarakat memperbaiki jalan dengan biaya sendiri jarang mendapat perhatian layak dari media.

“Kalau boleh jujur, media kadang mem-blow up bagian jeleknya saja. Jalan yang sudah diperbaiki dan bagus tidak diangkat ke permukaan,” tambahnya.

Stefani berharap agar pemerintah provinsi tidak tinggal diam terhadap kondisi ini. Perbaikan jalan menurutnya bukan hanya soal akses, tetapi menyangkut hajat hidup dan penghidupan masyarakat secara menyeluruh.

“Kami berharap pemerintah provinsi segera turun tangan. Jalan bukan sekadar akses fisik, tapi juga penopang utama kesejahteraan rakyat,” tandas Stefani. (Red/Adv)

+ posts

Pos terkait