KASONGAN – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Katingan, Yudea Pratidina, menegaskan bahwa peningkatan kualitas pendidikan di daerah terpencil tidak hanya bergantung pada infrastruktur, tetapi juga kesejahteraan tenaga pengajar. Ia mendorong Pemkab Katingan agar lebih memperhatikan nasib para guru di wilayah pelosok.
Menurutnya, kondisi pendidikan di desa-desa terpencil masih menghadapi banyak kendala, terutama kurangnya tenaga pengajar yang berkualitas. Minimnya insentif dan fasilitas yang layak membuat banyak guru enggan bertugas di daerah terpencil, sehingga proses belajar-mengajar menjadi tidak optimal.
“Kita perlu memikirkan bagaimana cara agar guru-guru mau dan betah mengajar di daerah terpencil. Selain insentif, fasilitas penunjang seperti perumahan dinas dan tunjangan transportasi juga harus diperhatikan,” ujar Yudea, Rabu (19/02/2025).
Ia menyebutkan bahwa banyak sekolah di pelosok masih mengalami kekurangan guru, terutama untuk mata pelajaran tertentu. Akibatnya, satu guru harus mengajar beberapa mata pelajaran sekaligus, yang berdampak pada kualitas pembelajaran.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pelatihan dan pembinaan bagi para guru di daerah terpencil agar mereka tetap mendapatkan peningkatan kompetensi sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan.
“Pendidikan terus berkembang, dan guru harus mengikuti perubahan tersebut. Pemerintah harus rutin mengadakan pelatihan bagi guru-guru di daerah terpencil agar mereka tidak tertinggal,” jelasnya.
Ia berharap Pemkab Katingan segera mengambil langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidik di daerah terpencil. Tanpa tenaga pengajar yang berkualitas, upaya peningkatan pendidikan di wilayah pelosok akan sulit tercapai.
“Sekolah bagus tanpa guru berkualitas tidak akan menghasilkan lulusan yang kompetitif. Oleh karena itu, perhatian kepada tenaga pengajar harus menjadi prioritas,” pungkasnya. (Red/Adv)